“Pernahkah kamu melakukan aktivitas menghitung berapa kali dalam semenit kamu bernapas? Jika pernah, yang kamu lakukan itu adalah menghitung frekuensi pernapasan. Frekuensi pernapasan adalah banyaknya proses memasukkan dan mengeluarkan udara per menit. Umumnya frekuensi pernapasan manusia berkisar 16-18 kali setiap menitnya. Terdapat banyak faktor yang dapat memengaruhi frekuensi pernapasan manusia. Faktor apa sajakah itu?” “Ayo… kita cari tahu bersama.”
Faktor-faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah jenis kelamin, posisi tubuh, dan kegiatan tubuh. Selain itu, ada beberapa faktor lainnya seperti umur dan suhu tubuh, diantaranya:
Bagaimana dengan volume yang digunakan dalam proses pernapasan? volume yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa jenisnya yang dijabarkan sebagai berikut.
Pernahkah kamu terkena flu? Ya, semua orang pernah mengalaminya. Kira-kira selain flu, gangguan apa saja yang sering terjadi pada sistem pernapasan manusia? apa gejalanya? dan bagaimana cara mencegah dan mengobatinya? “Ayo… kita cari tahu bersama.”
Terdapat cukup banyak gangguan pada sistem pernapasan manusia, namun berikut adalah beberapa penyakit yang paling sering dialami secara umum:
Flu disebabkan oleh virus influenza. Gejala umum yang biasanya dialami oleh penderita flu adalah suhu badan lebih dari 390 Celcius, bersin-bersin, sakit kepala, sakit otot, rongga hidung terasa gatal, hidung tersumbat, dan sulit bernapas. Cara penularan virus influenza yaitu virus influenza keluar dari tubuh seseorang yang menderita flu melalui bersin dan mengeluarkan cairan dari hidung kemudian disebarkan melalui udara. Virus dapat tertular melalui mulut dan mata.
Cara mencegah terkena penyakit influenza adalah rutin mencuci tangan, buang tisu bekas yang digunakan untuk hidung pada tempatnya, menjaga jarak dengan orang yang menderita flu, mengonsumsi makanan sehat dan olahraga teratur untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menutup mulut dan hidung saat bersin, dan membersihkan perabotan rumah dengan desinfektan. Cara mengobati penyakit influenza adalah mengonsumsi minuman hangat, menghirup uap panas, istirahat yang cukup, dan menggunakan semprotan hidung yang terbuat dari air garam.
Tonsilitis atau amandel yang bengkak disebabkan oleh virus Adenovirus, Rhinovirus, Influenza, dan Corona virus. Selain virus, tonsilitis juga bisa disebabkan oleh bakteri Streptococcus. Gejala umum yang biasanya dialami oleh penderita tonsilitis adalah sakut tenggorokan, tonsil mengalami peradangan, batuk, sakit kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, sulit menelan, suara serak, bau mulut, sakit perut, leher kaku, dan demam. Virus dan bakteri tersebut dapat tertular melalui mulut, hidung, dan mata.
Cara mencegah penyakit ini yaitu dengan mencuci tangan, hindari berbagi alat makan dengan orang lain, dan mengganti sikat gigi usai didiagnosis tonsilitis. Cara mengobati tonsilitis adalah minum air mineral, konsumsi obat untuk meredakan nyeri tenggorokkan, menggunakan alat untuk menjaga kelembapan udara, mengonsumsi makanan lunak, dan menjaga tenggorokan agar tetap lembab. Namun tonsilitis karena bakteri memerlukan obat antibiotic khusus yang diresepkan oleh dokter.
Faringitis atau radang tenggorokan adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit seperti virus, bakteri, maupun jamur. Virus yang menyebabkan faringitis adalah Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Corona virus. Sedangkan bakteri yang menginfeksi faring ada banyak salah satunya adalah Streptococcus pyogenes. Faringitis juga bisa disebabkan oleh zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada faring. Cara mencegah penyakit faringitis adalah tidak merokok dan menghirup asap rokok, membatasi konsumsi alkohol dan kafein, perbanyak minum air, hindari makanan pedas, tingkatkan daya tahan tubuh, rajin cuci tangan, dan hindari orang yang sedang sakit flu atau batuk.
Cara mengobati radang tenggorokan adalah minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi, berkumur dengan air hangat, menggunakan pelembab udara, dan banyak istirahat.
Laringitis disebabkan oleh virus dan penggunaan pita suara berlebih misalnya melalui aktivitas berteriak dan menyanyi. Gejala laringitis yaitu suara menjadi lebih berat, suara serak, suara hilang, demam, batuk kering, sakit tenggorokan, suara parau, tenggorokan kering, pembesaran kelenjar getah bening atau kelenjar di leher.
Cara mengobati laringitis yaitu istirahatkan suara dengan tidak berbicara, tidak merokok dan menghindari lingkungan yang terpapar asap rokok, minum air yang banyak, dan meminum obat sesuai dengan resep dokter.
Pneumonia disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, dan parasite. Namun umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Penderita dapat tertular melalui udara yang sudah terpapar virus atau bakteri. Gejala yang dialami oleh penderita pneumonia adalah demam, batuk berdahak, dan kesulitan bernapas.
Cara mencegah penyakit pnsumonia adalah dengan menjaga kebersihan dan menggunakan masker. Cara mengobati penyakit pneumonia adalah memberikan antibiotic, obat pembuat saluran napas menjadi lebar, terapi oksigen, dan penyedotan cairan dalam paru-paru.
TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Myobacterium tuberculosis. Cara kerja bakteri tersebut di dalam tubuh yaitu Ketika bakteri masuk ke dalam paru-paru, bakteri akan menyebabkan infeksi sehingga memicu sistem imun untuk bergerak menuju area yang terinfeksi dan segera memakan bakteri tersebut agar tidak menyebar luas. Apabila bakteri tersebut telah masuk ke dalam peredaran darah dan sistem limfa untuk menginfeksi organ lain. Gejala penyakit TBC adalah mudah lelah, berat badan turun drastis, lesu, hilang nafsu makan, demam, berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada bagian dada, dan batuk berdarah.
Cara mencegah TBC yaitu menjaga sistem imun agar tetap prima, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menggunakan masker, menutup mulut saat bersin, tidak membuang dahak atau meludah sembarangan, menjalani gaya hidup sehat, dan mengonsumsi asupan bergizi cukup dan seimbang. Cara mengobati penyakit TBC adalah Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamide, dan Ethambutol. Pengobatan penyakit TBC memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit.
Asma disebabkan oleh zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Cara kerja alergen yaitu masuk ke dalam tubuh untuk menghasilkan senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin. Senyawa kimia tersebut memicu penyempitan saluran pernapasan. Penyempitan yang terjadi menyebabkan penderita kesulitan menghirup cukup oksigen. Gejala penyakit asma adalah nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Penyakit ini dapat menyerang semua golongan usia.
Cara mencegah asma adalah mengenali dan menghindari pemicu asma, mengikuti anjuran rencana penanganan asma dari dokter, melakukan langkah pengobatan yang tepat dengan mengenali penyebab serangan asma, menggunakan obat-obatan asma yang telah dianjurkan oleh dokter secara teratur, dan memonitor kondisi saluran napas. Cara mengobati penyakit asma adalah mengonsumsi obat dan inhaler atas petunjuk dokter karena inhaler dapat menimbulkan efek samping bagi penderita asma.
Kanker Paru-paru disebabkan oleh merokok, terkena paparan radon, bahan kimia berbahaya, polusi partikel, dan genetik. Gejala penyakit kanker paru paru adalah batuk yang tak kunjung sembuh selama kurun waktu tertentu, penurunan berat badan, kehilangan selera makan, sakit kepala, dan nyeri atau patah tulang.
Cara mengobati kanker paru-paru adalah mengetahui beberapa hal penting seperti jenis kanker paru-paru, stadium kanker paru-paru, masalah kesehatan pasien lainnya, dan preferensi pasien. Berdasarkan informasi yang sudah diketahui oleh dokter dan pasien, baru bisa diputuskan diambil Tindakan operasi, terapi radiasi, kemoterapi, terapi bertarget, imunoterapi, dan palliative care.