Ekskresi-pada-Kulit
Organ Kulit dan Ginjal pada Sistem Ekskresi Manusia
March 13, 2021
Getaran dan Gelombang
Getaran dan Gelombang
March 14, 2021
Alkohol tidak baik untuk KesehatanHati

BACKGROUND READING:

ORGAN PARU-PARU, FUNGSINYA, GANGGUAN, DAN CARA PENCEGAHAN SERTA PENGOBATANNYA

“Masih ingatkah kamu tentang salah satu organ pernapasan manusia yang bernama paru-paru? Ternyata paru-paru tidak hanya berperan dalam sistem pernapasan saja lho, ia juga berperan dalam sistem ekskresi manusia. Kenapa paru-paru juga termasuk dalam sistem ekskresi manusia? Ayo… kita cari tahu bersama.”

Ilustrasi paru-paru manusia
Ilustrasi paru-paru manusia. Sumber: (www.nusacakra.com)

A. Organ Paru-paru dan Fungsinya

Paru-paru terletak di dalam rongga dada dan ternyata kedua paru-paru di bagian kiri dan kanan ukurannya berbeda. Paru-paru sebelah kiri berukuran lebih kecil karena di sebelah kiri juga terdapat jantung. Sebagian organ vital yang lunak, paru-paru ini dilindungi oleh tulang rangka. Pada topik sistem pernapasan manusia kita sudah banyak membahas tentang organ paru-paru bukan? “Ayo kita coba mengingat kembali dan mempelajari paru-paru sebagai organ ekskresi manusia.”

Fungsi Paru-paru

Saat manusia menghembuskan napas, manusia mengeluarkan gas karbondioksida dan uap air. Paru-paru berfungsi sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, paru-paru masuk ke dalam sistem ekskresi manusia. Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan asam basa tubuh. Apabila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.

Ilustrasi letak paru-paru dalam tubuh manusia
Ilustrasi letak paru-paru dalam tubuh manusia. Sumber: (www.halodoc.com)
Struktur Paru-paru

Bagian penting paru-paru dijelaskan sebagai berikut:

  1. Trakea atau batang tenggorokan berupa pipa tempat lalunya udara. Udara yang dihirup dari hidung dan mulut akan ditarik ke trachea menuju paru-paru.
  2. Bronkus merupakan batang yang menghubungkan paru-paru kanan dan kiri dengan trachea. Udara dari trachea akan di bawa keparu-paru lewat batang ini.
  3. Bronkiolus merupakan cabang-cabang dari bronchi berupa tabung-tabung kecil yang jumlahnya sekitar 30.000 buah untuk satu paru-paru. Bronchioles ini akan membawa oksigen lebih jauh ke dalam paru-paru.
  4. Alveoli merupakan ujung dari bronchioles yang jumlahnya sekitar 600 juta pada paru-paru manusia dewasa. Pada aveoli ini oksigen akan didifusi menjadi karbondioksida yang diambil dari dalam darah.
  5. Pleura adalah selaput pembungkus paru-paru. Pleura dibagi menjadi dua yaitu pleura visceral dan pleura parietal. Pleura visceral yaitu selaput paru yang langsung mebungkus paru-paru. Sedangkan pleura parietal yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.

B. Gangguan yang Terjadi pada Paru-paru, Cara Mencegah, dan Mengobatinya

Gangguan pada paru-paru telah banyak dijelaskan pada topik pernapasan. Gangguan paru-paru yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah pneumotoraks. Penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura.

Pneumotraks terjadi jika satu atau kedua membrane pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak dapat keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa. Pneumotraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain adalah patah tulang rusuk dan luka dada. Terjadinya penumotoraks dapat memicu dada sesak, nyeri, dan sesak nafas.

Info Menarik: “Karbon dioksida di dalam tubuh? Bahaya atau tidak?”

Ilustrasi kandungan CO2 di udara
Ilustrasi kandungan CO2 di udara. Sumber: (gurupendidikan.com)

Karbon dioksida (CO2) adalah gas limbah yang diproduksi sebagai hasil metabolisme sel di dalam tubuh. Gas ini terikat pada sel darah merah dan dialirkan ke paru-paru, kemmudian dibuang lewat embusan nafas. Kadar normal karbon dioksida di dalam tubuh adalah 23-29 mmol per liter darah. Hasil tes di luar rentang ini menunjukkan adanya gangguan keseimbangan asam basa darah. Dampak kekurangan karbon dioksida adalah manusia akan mengalami gejala seperti sesak napas, pusing, dada berdebar, kelelahan, kejang, hingga koma. Dampak kelebihan karbon dioksida di dalam tubuh adalah manusia dapat keracunan karbon dioksida, gagal napas, kerusakan otak, kedinginan parah, dan cidera berat.


ORGAN HATI, FUNGSINYA, GANGGUAN, DAN CARA PENCEGAHAN SERTA PENGOBATANNYA

“Selain sebagai organ yang membantu dalam sistem pencernaan manusia, hati juga salah satu organ pada sistem ekskresi manusia lho. Kira-kira apa sih yang dikeluarkan hati dari dalam tubuh? Apa saja gangguan yang dapat terjadi pada organ hati? Ayo… kita cari tahu bersama.”

A. Organ Hati dan Fungsinya

Hati adalah organ yang berwarna merah kecokelatan, memiliki massa 1,5 kg atau 2,5% dari berat badan orang dewasa. Hati terletak di sebelah kanan atas rongga perut di bawah diafragma. Bagian-bagian hati diantaranta sebagai berikut:

  1. Lobus kanan (right lobe of liver) adalah bagian terbesar di hati dengan ukuran 5-6 kali lebih besar daripada lobus kiri.
  2. Lobus kiri (left lobe of liver) adalah bagian yang berbentuk lebih runcing dan kecil. Lobus kiri dan kanan dipisah oleh ligament falciform.
  3. Lobus kaudatus adalah lobus yang terletak memanjang dari sisi belakang lobus kanan dan membungkus pembuluh darah balik utama (vena cava inferiori)
  4. Lobus kuadrat adalah lobus yang terletak di belakang lobus kiri dan kanan, namun berada lebih rendah daripada lobus kaudatus. Lobus ini berada di sisi belakang lobus kanan hingga membungkus kantong empedu.
  5. Saluran empedu adalah saluran penghubung hati dan kantong empedu, yaitu tempat penyimpanan empedu.
  6. Pembuluh darah, suplai darah dari hati memiliki sistem vena portal hepatik.
  7. Lobulus, pembuluh darah ini dihubungkan oleh banyak saluran pembuluh darah kecil yang berliku-liku (sinusoid). Setiap lobulus hati terdiri dari pembuluh darah pusat yang dikelilingi oleh enam pembuluh darah vena hepatik dan enam arteri hepatik.
  8. Sel kupffer adalah sel yang berasal dari jaringan sel darah putih yang berfungsi untuk menghancurkan za tasing atau sel-sel mata.
  9. Sel hepatosit adalah sel yang melapisi sinusoid dan membentuk sebagian besar sel di hati yang memiliki fungsi penting karena melakukan sebagian besar fungsi hati seperti pencernaan, metabolisme, dan penyimpanan serta produksi empedu.
Ilustrasi bagian-bagian hati manusia
Ilustrasi bagian-bagian hati manusia. (lifestyle.kontan.co.id)

Sebagai organ ekskresi, hati memiliki fungsi sebagai berikut.

  1. Menghasilkan empedu secara terus-menerus. Empedu merupakan cairan berwarna kehijauan yang berperan dalam mengeluarkan racun di dalam tubuh serta melindungi tubuh dari bakteri. Zat-zat yang tidak baik bagi tubuh akan diserap hati kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui empedu. Zat ini dikeluarkan bersama dengan urin dan feses.
  2. Menguraikan gas ammonia yang berbahaya dalam tubuh menjadi zat yang lebih aman yaitu urea. Amonia tersebut dihasilkan dari proses metabolisme asam amino. Urea dari dalam hati dikeluarkan dan diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.
  3. Merombak sel-sel darah merah yang sudah rusak atau tua. Sel darah merah hanya memiliki rentang waktu hidup 100-120 hari karena sel darah merah tidak memiliki inti sel dan membrane selnya selalu bergesekan dengan pembuluh kapiler darah.

Lalu, bagaimana peran hati dalam memengaruhi warna urine dan feses?
Bermula dari sel darah merah yang rusak akan dihancurkan oleh makrofag di dalam hati dan limpa. Hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah dipecah menjadi zat besi, globin, dan hemin. Zat besi selanjutnya dibawa menuju sumsum merah tulang untuk digunakan membentuk hemoglobin baru. Globin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan dalam pembentukan protein lain. Sementara hemin diubah menjadi bilirubin yang merupakan zat warna kuning oranye. Bilirubin dikeluarkan bersama getah empedu. Getah empedu dikeluarkan ke usus dua belas jari, kemudian menuju usus besar. Di dalam usus besar bilirubin diubah menjadi urobilinogen. Urobilinogen diubah menjadi urobilin sebagai pewarna kuning pada urine dan sterkobilin sebagai pigmen cokelat pada feses.

B. Gangguan yang Terjadi pada Hati, Cara Mencegah, dan Pengobatannya

Terdapat beberapa gangguan pada hati antara lain:

  1. Hepatitis merupakan peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus. Hepatitis ada beberapa jenis yaitu hepatitis A-E, hepatitis alkoholik, dan hepatitis autoimun. Masing-masing memiliki penyebab dan cara pengobatan yang berbeda.
  2. Hemokromatosis adalah kelainan turunan dengan kecenderungan untuk menyerap zat besi lebih banyak. Penderita akan merasa kelelahan sepanjang waktu, nyeri sendi, disfungsi ereksi, dan tidak mengalami haid. Cara untuk mencegah komplikasi akibat penyakit ini adalah menghindari suplemen zat besi, menghindari makanan dengan kandungan zat besi tinggi, mengurangi jumlah asupan vitamin C, dan menghindari konsumsi minuman keras berlebihan. Pengobatan yang sesuai untuk penderita hemokromatosis adalah cuci darah.
  1. Sirosis bilier primer adalah kondisi kelainan pada hati akibat terjadi kerusakan pada saluran empedu di hati. Empedu yang seharusnya dikeluarkan akan tertahan di hati dan lama kelamaan akan mengalami kerusakan fungsi hati. Sistem imun tubuh menyerang saluran empedu sehingga saluran empedu rusak. Kebanyakan penyakit ini diderita oleh wanita pada usia 40-60 tahun.
  2. Kanker hati adalah kanker yang jarang ditemukan namun cukup berbahaya. Kanker ini berasal dari sel-sel hati dan bukan kanker yang tumbuh di organ lain lalu menyebar ke hati. Gejala yang ditunjukkan antara lain kehilangan berat badan, kehilangan nafsu makan, cepat kenyang walaupun sedikit makan, muntah-muntah, dan sakit kuning.

Info Menarik:Kandungan Getah Empedu?

Ilustrasi kantung getah empedu
Ilustrasi kantung getah empedu. Sumber: (sekolahan.co.id)

Sel-sel hati menghasilkan 800-1000 mL getah empedu. Getah empedu tersusun atas air, garam empedu (garam natrium dan garam kalium), lesitin, kolesterol, pigmen empedu, dan beberapa ion. Apabila getah empedu kekurangan lesitin, garam empedu, atau terlalu banyak kolesterol, maka kolesterol akan membentuk kristal yang menjadi batu empedu. Jika batu empedu terus terbentuk akan menyumbat saluran empedu, sehingga getah empedu tidak dapat dikeluarkan menuju usus halus. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan minum obat pelarut batu empedu, terapi dengan gelombang ultrasonic maupun sinar laser, dan melalui operasi.

TELUSUR, TULIS, DAN TERANGKAN

  1. Setelah selesai membaca tentang organ paru-paru dan hati pada sistem ekskresi manusia. Ayo kita coba amati sekitar kita dan temukan contoh penerapan lainnya tentang materi ini dan permasalahan yang terjadi lalu ceritakanlah dalam bentuk paragraf (latar belakang).
  2. Selanjutnya buatlah pertanyaan-pertanyaan dari permasalahan yang kamu temukan pada poin 1.
  3. Buatlah tujuan yang ingin kamu capai dan menjawab pertanyaan kamu pada poin 2.
  4. Latar belakang, pertanyaan, dan tujuan pembelajaran ditulis pada buku latihan ya dan dikumpul ke gurumu pada pertemuan pertama saat membahas materi ini ya.
Ayu Candra Wesnawati
Ayu Candra Wesnawati
Penikmat melodi, penjelajah sastra, peneliti semesta. Aku menulis karena aku ada dan agar aku senantiasa ada sebagai bagian dari semesta. Aku berbagi karena semesta telah berbaik hati mengizinkan aku untuk menjadi bagian darinya. "Ilmu pengetahuan adalah berasal dari semesta, lahir dan tumbuh untuk kembali memberi manfaat bagi semesta", sebagaimana hutan yang rimbun yang menjadi paru-paru dunia, yang memberi kehidupan bagi setiap makhluk yang bersuaka di dalamnya - WANAPUSTAKA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Buy now