Frekuensi Pernapasan, Volume Udara, dan Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia
March 13, 2021
Alkohol tidak baik untuk KesehatanHati
Organ Paru-paru dan Hati pada Sistem Ekskresi Manusia
March 13, 2021
Ekskresi-pada-Kulit

BACKGROUND READING:

ORGAN KULIT, FUNGSINYA, GANGGUAN, DAN CARA PENCEGAHAN SERTA PENGOBATANNYA

“Kamu pasti pernah berkeringat bukan? Saat cuaca panas, setelah bekerja, berolahraga, dan beraktivitas tubuh akan mengeluarkan keringat. Mengapa keringat harus dikeluarkan oleh tubuh? Adakah zat lain yang dapat dikeluarkan oleh tubuh selain keringat? Bagaimanakah proses pengeluaran zat sisa tersebut dan organ apa saja yang bertugas? Ayo… kita pelajari bersama!” Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh. Zat siswa metabolesme tersebut penting untuk dikeluarkan agar tdiak meracuni tubuh dan merusak organ dalam tubuh. Organ yang terlibat dalam sistem ekskresi adalah kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.

A. Organ Kulit dan Fungsinya

Kulit adalah organ pembungkus permukaan tubuh. Seluruh kulit beratnya sekitar 16% berat tubuh, pada orang dewasa sekitar 2,7-3,6 kg dengan luas 1,5-1,9 meter persegi. Tebal kulit bervariasi mulai 0,5 mm-6 mm tergantung letak, umur, dan jenis kelamin. Kulit yang tipis terletak pada kelopak mata, penis, labium minus, dan kulit bagian medial lengan atas. Sedangkan kulit yang tebal terletak pada telapak tangan, telapak kaki, punggung, bahu, dan bokong.

Struktur Kulit
Ilustrasi stuktur kulit
Ilustrasi stuktur kulit. Sumber: (campbell et al. 2008)

Kulit terdiri dari tiga lapisan utama yaitu epidermis, dermis, dan hypodermis. Secara lebih rinci dapat diamati sebagai berikut:

  1. Epidermis
    Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar yang tersusun atas sel-sel epitel yang mengalami keratinisasi. Pada lapisan ini terdapat sel Langerhans yang berperan sebagai bagian dari sistem imunitas kulit dan sel Merkel yang berfungsi membaut kulit sensitif terhadap sentuhan. Pada lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah maupun serabut saraf. Epidermis terdiri atas 5 lapisan dari terluar hingga terdalam.
    • Stratum korneum terdiri atas sel tanduk keras yang terbentuk dari keratin. Ciri-ciri lapisan ini yaitu selalu mengelupas, tidak memiliki inti, dan tidak memiliki pembuluh darah serta saraf. Lapisan ini berfungsi untuk menyerap air dan melindungi kulit yang lebih dalam.
    • Stratum lusidum berupa garis tanslusen yang biasanya terdapat pada kulit tebal seperti telapak kaki dan telapak tangan. Lapisan ini berfungsi meredam gesekan antara lapisan epidermis.
    • Stratum granulosum ditandai oleh 3-5 lapis sel polygon gepeng yang intinya di tengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan keratohyalin yang mengandung protein dan kaya dengan histidine. Lapisan ini berfungsi membentuk sel-sel pelindung kulit.
    • Stratum spinosum berperan dalam menciptakan keratin sebagai bahan pembentuk sel kulit, rambut, dan kuku.
    • Stratum germinativum (stratum basale) yang terus menerus membentuk sel-sel baru ke arah luar (perlu waktu 28 hari untuk bisa migrasi ke permukaan). Pada lapisan ini terdapat melanosit yang membentuk warna kulit (pigmen) yang berfungsi melindungi kulit dari radiasi.
  2. Dermis
    Dermis merupakan lapisan yang berada dibawah lapisan epidermis. Lapisan ini terdiri atas dua lapisan utama yaitu lapisan papiler (tipis mengandung jaringan ikat jarang) dan lapisan retikuler (tebal terdiri dari jaringan ikat padat). Dermis tersusun atas serat elastis, serat reticular, dan serat kolagen. Dermis memiliki banyak jaringan pembuluh darah. Dermis berfungsi sebagai penunjuang kulit, menyuplai nutrisi, menahan tekanan, dan merespon inflamasi. Lapisan dermis terdiri atas 4 bagian sebagai berikut.
    • Pembuluh kapiler untuk menghantarkan nutrisi dan zat makanan di akar rambut serta sel kulit.
    • Kelenjar keringat (glandula sudorifera) berbentuk seperti pembuluh panjang. Pangkal kelenjar keringat menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut saraf. Serabut saraf akan meningkatkan kerja kelenjar keringat, sehingga merangsang produksi keringat. Kelenjar keringat akan menyerap air, ion-ion, NaCl, dan urea dari dalam darah yang kemudian dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
    • Kelenjar minyak (grandula sabaceae) untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering serta mengkerut.
    • Kelenjar rambut memiliki akar dan batang rambut dan kelenjar minyak rambut. Saat dingin dan takut, rambut yang terdapat pada tubuh akan berdiri karena di dekat akar rambut terdapat otot polos yang mempunyai suatu fungsi dalam menegakkan rambut.
  3. Hypodermis
    Hypodermis merupakan jaringan ikat bawah kulit yang terdapat banyak lemak. Fungsi dari lapisan lemak ialah untuk melindungi tubuh dari benturan sebagai sumber energi cadangan serta juga menahan panas tubuh. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah di tubuh dan keadaan nutrisi individu. Lapisan ini menunjukang suplai darah ke dermis untuk regenerasi. Fungsi hypodermis adalah melekatkan ke struktur dasar, isolasi panas, cadangan kalori, dan mengontrol bentuk tubuh.
Fungsi Kulit

Secara umum, kulit berfungsi untuk proteksi, absorbs, ekskresi, persepsi, pembentukan pigmen, dan keratinisasi yang akan dijabarkan sebagai berikut:

  1. Fungsi proteksi kulit adalah menjaga bagian di dalam tubuh terhadap gangguan fisik di luar tubuh seperti gesekan, tekanan, tarikan, dan lainnya.
  2. Fungsi absorbsi kulit adalah menyerap yang menguap dari benda cair ataupun yang larut seperti layaknya lemak.
  3. Fungsi ekskresi kulit adalah kelenjar kulit akan mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna sebagai hasil metabolisme di dalam tubuh.
  4. Fungsi persepsi kulit adalah pengaturan suhu tubuh dan berbagai rangsangan.
  5. Fungsi pembentukan pigmen adalah kulit memiliki peran untuk membentuk pigmen.
  6. Fungsi keratinisasi kulit karena lapisan kulit memiliki melanosoit, keratinosit, dan sel langerhans.

B. Gangguan yang Terjadi pada Kulit, Cara Mencegah, dan Mengobatinya

Organ kulit yang tidak dirawat dengan baik, tentunya mudha mengalami gangguan atau terkena penyakit. Berikut ini adalah beberapa contoh gangguan dan penyakit kulit yang lazim ditemui di masyarakat:

  1. Jerawat (acne vulgaris) timbul karena adanya penyumbatan dan peradangan pada kelenjar minyak. Faktor penyebab timbulnya jerawat adalah kurang menjaga kebersihan kulit, faktor hormonal, penggunaan kosmetik yang berlebihan, dan konsumsi makanan berlemak. Jerawat timbul di area wajah, leher, dan punggung. Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kulit. Pengobatan dapat dilakukan dengan mengurangi makanan berlemak, mengonsumsi buah-buahan, serta menjaga aktivitas tubuh.
  2. Komedo timbul karena pori-pori kulit tersumbat. Faktor penyebab komedo adalah jarang membersihkan kulit sehingga sel-sel mati dapat tertumpuk di kulit dan terjadilah penyumbatan. Jenis komedo ada dua yaitu komedo terbuka (black head) dan tertutup (white head). Pencegahan dapat dilakukan dengan membersihkan wajah secara teratur. Pengobatan dapat dilakukan dengan facial, menggunakan masker wajah, atau penanganan khusus oleh dokter.
  3. Tumbuhan kulit atau tumor pada kulit ari karena bertambah banyaknya sel secara berlebihan. Tumbuhan kulit yang sering dijumpai adalah siringoma (siringikistoma), kutil (verucca vulgaris), xanthoma, keratosis seboroik, dan naevus pigmentosus (tahi lalat). Pencegahan dapat berupa mengkonsumsi makanan yang rendah kolesterol dan menjaga kebersihan kulit. Pengobatan yang dilakukan berbeda-beda sesuai dengan jenis tumbuhan kulit ada yang dapat sembuh setelah diberikan salep dan bahkan perlu penanganan khusus seperti operasi.
  4. Gangguan pigmentasi karena abainya fungsi kelenjar minyak, akne meradang, gangguan pertandukan kulit seperti timbul berbagai macam keratinosis kulit, dan pembuluh darah. Terdapat berbagai jenis yaitu melanosis, lentigo, dan vitiligo. Pengobatan dapat dilakukan dengan berobat ke dokter kulit.
  5. Infeksi jamur yang dapat menyebabkan panu, kurap, tinea pedis (athlete’s foot) disebabkan oleh tidak menjaga kebersihan dan kesehatan kulit. Pengobatan dapat dilakukan dengan pemeriksaan dan obat yang diberikan oleh dokter kulit.
  6. Biang keringat timbul karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak dapat terbuang secara sempurna sehingga timbul bitnik-bintik kemerahan yang disertai rasa gatal. Faktor penyebab timbulnya jerawat adalah debu, kulit mati, dan kosmetik. Biang keringat biasanya timbul di daerah leher, punggung, dan dada. Pencegahan dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kulit, menggunakan pakaiaan yang longgar dan menyerap keringat, dan jika berkeringat dapat dilap menggunakan tissue atau handuk. Pengobatan dapat dilakukan dengan membubuhi area biang keringat dengan bedak atau salep untuk mengurangi rasa gatal.

Info Menarik: “Kenapa Warna Kulit Manusia Berbeda-beda?”

Ilustrasi warna kulit manusia yang unik karena perbedaannya
Ilustrasi warna kulit manusia yang unik karena perbedaannya. Sumber: (www.idntimes.com)

Terdapat faktor yang menyebabkan warna kulit diantaranya sebagai berikut.

  1. Pigmen pada manusia
    Pigmen atau melanin berfungsi untuk melindungi sel kulit agar tidak rusak akibat terkena paparan sinar ultraviolet matahari. Jumlah pigmen bertambah apabila terkena sinar ultraviolet dan sangat memengaruhi warna kulit. Jika terlalu sedikit, maka warna kulit akan terang dan jika banya, maka warna kulit akan gelap.
  2. Genetik atau keturunan
    Warna kulit seseorang dipengaruhi oleh warna kulit orang tua, biasanya seseorang akan memiliki warna kulit yang dominan atau bahkan mendapatkan DNA dari kakek atau neneknya.
  3. Lingkungan geografi
    Orang yang tinggal di daerah tropis biasanya memiliki warna kulit yang gelap karena produksi melanin yang meningkat akibat jumlah paparan sinar ultraviolet yang banyak.

ORGAN GINJAL, FUNGSINYA, GANGGUAN, DAN CARA PENCEGAHAN SERTA PENGOBATANNYA

“Pernahkah kamu mendengar istilah transplantasi ginjal? Data statistika kesehatan WHO pada tahun 2005 di seluruh dunia terdapat 66.000 kasus transplantasi ginjal di seluruh dunia. Ya, kesehatan ginjal sering kali terabaikan dalam kasus diet yang terlalu berat dan gaya hidup yang buruk. Jika tidak diatasi dengan baik, dapat dipastikan ginjal akan rusak dan mengganggu keseluruhan metabolisme tubuh. Bagaimana kerja organ ginjal? apa saja gangguan yang dialami oleh ginjal? Ayoo… kita cari tahu bersama!”

A. Organ Ginjal dan Fungsinya

Ginjal adalah organ ekskresi vertabrata yang berbentuk seperti kacang berwarna merah tua karena banyak mengandung kapiler darah. Organ ini terletak di sebelah kanan dan kiri tulang pinggang, di dalam rongga perut pada dinding tubuh bagian belakang.

Struktur Ginjal

Ginjal terdiri dari tiga bagian utama yaitu korteks, medulla, dan pelvis yang akan dijabarkan sebagai berikut

  1. Cortex merupakan lapisan pembungkus ginjal dan merupakan jaringan yang kuat yang melindungi lapisan dalam ginjal. Cortex terletak diantara renal capsule dan medulla. Cortex juga mengandung pembuluh darah dan kortikal pembuluh penampung.
Ilustrasi cortex
Ilustrasi cortex. Sumber: (www.dosenpendidikan.com)
  1. Medula merupakan area yang berisi 8 sampai 18 bagian berbentuk kerucut yang disebut pyramid berbentuk hamper semuanya dari ikatan saluran berukuran mikroskopis. Ujung dari tiap pyramid mengarah pada bagian pusat dari ginjal. Saluran ini mengangkut urin dari cortical atau bagian luar ginjal dimana urin dihasilkan ke calyces.
Ilustrasi medula
Ilustrasi medula. Sumber: (id.strephonsays.com)
  1. Pelvis renalis merupakan saluran tempat urine mengalis dari ginjal ke kandung kemih. Pelvis renalis seperti corong yang melengkung di satu sisinya. Pelvis renalis hamper seluruhnya dibungkus dalam lekukan pada sisi cekung ginjal yaitu sinus.
Ilustrasi pelvis
Ilustrasi pelvis. Sumber: (dosenpendidikan.co.id)

Selain bagian utama, ginjal juga memiliki bagian lainnya yang dijabarkan sebagai berikut:

  • Nefron adalah tempat penyaringan darah. Di dalam ginjal terdapat lebih dari 1 juta buah nefron. 1 nefron terdiri dari glomerulus, kapsula bowman, tubulus kontortus proksimal, lengkung henle, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
  • Glomerulus yaitu tempat penyaringan darah yang akan menyaring air, garam, asam amino, glukosa, dan urea. Menghasilkan urin primer.Kapsula bowman adalah semacam kantong/kapsul yang membungkus glomerulus. Kapsula bowman ditemukan oleh Sir William Bowman.
  • Tubulus kontortus proksimal adalah tempat penyerapan kembali/reabsorpsi urin primer yang menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Menghasilkan urin sekunder.
  • Lengkung henle yaitu penghubung antara tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal.
  • Tubulus kontortus distal tempat untuk melepaskan zat-zat yang tidak berguna lagi atau berlebihan ke dalam urin sekunder. Menghasilkan urin sesungguhnya.
  • Tubulus kolektivus adalah tabung sempit panjang dalam ginjal yang menampung urin dari nefron, untuk disalurkan ke pelvis menuju kandung kemih.
  • Vena renal dan arteri renal adalah percabangan dari aorta abdominal dan masuk ke dalam ginjal melalui bagian cekung ginjal.
Fungsi Ginjal

Fungsi ginjal dapat antara lain sebagai berikut:

  • Menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah.
  • Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
  • Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam-garam dalam tubuh.
  • Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh dengan cara mengeluarkan kelebihan asam/basa melalui urine.
  • Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan ammonia.
  • Menghasilkan hormon erythropoetin yang berperanan dalam membantu pembuatan sel darah merah.
  • Mengaktifkan vitamin D untuk memelihara kadar kalsium darah dan kesehatan tulang.
Tahap Pembentukan Urine

Pembentukan urine terdiri atas tiga tahap yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi.

  1. Tahap Filtrasi: darah mengalir melalui arteri aferen ginjal masuk ke dalam glomerulus yang tersusun atas kapiler-kapiler darah. Ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi hingga dapat mendorong air dan zat-zat yang memiliki ukuran kecil keluar melalui pori-pori kapiler, dan menghasilkan filtrat. Filtrat tersusun atas urobilin, urea, glukosa, air, asam amino, dan ion-ion seperti natrium, kalium, kalsium, dan klor. Selanjutnya, filtrat disimpan di Kapsula Bowman, ketika ini filtrat disebut urine primer.
  2. Tahap Reabsorpsi: Urine primer masuk ke tubulus proksimal dan mengalami penyerapan kembali zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Glukosa, asam amino, ion kalium, dan zat-zat yang masih diperlukan oleh tubuh juga diangkut ke dalam sel dan kemudian ke dalam kapiler darah di dalam ginjal. Cairan yang dihasilkan dari proses reabsorpsi disebut urine sekunder. Urine sekunder mengandung air, garam, urea, dan urobilin. Urobilin yang memberi warna kuning pada urine. Selanjutnya mengalir ke lengkung Henle kemudian menuju tubulus distal.
  3. Tahap Augmentasi: Sampai di tubulus distal, masih ada proses penyerapan air, ion natrium, klor, dan urea. Setelah itu ada proses pengeluaran zat-zat sisa yang tidak diperlukan tubuh ke dalam urine sekunder. Campuran zat sisa dan urine sekunder adalah urine yang sesungguhnya. Urine disalurkan ke pelvis renalis dan keluar dari ginjal melalui ureter dan menuju kantung kemih. Kandung kemih memiliki dinding yang elastis yang mampu menampung sekitar 0,5 L urine. Jika kandung kemih sudah penuh aka nada kontraksi otot perut dan otot kantung kemih. Akibatnya urine akan keluar dari tubuh melalui uretra.

B. Gangguan yang Terjadi pada Ginjal, Cara Mencegah, dan Mengobatinya

Penyakit yang terjadi pada ginjal, cara mencegah, dan mengobatinya dijabarkan sebagai berikut.

  1. Nefritis adalah penyakit rusaknya nefron pada bagian-bagian glomerulus ginjal, masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah. Disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Upaya pencegahan adalah mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Upaya pengobatan adalah cuci darah atau pencangkokan ginjal.
  2. Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi akibat terbentuknya endapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Terjadi karena seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan kekurangan minum air serta menahan kencing. Upaya pencegahan adalah minum air mineral yang cukup, membatasi konsumsi garam karena mengandung natrium yang tinggi, dan tidak sering menahan kencing. Pengobatan batu ginjal dapat ditempuh dengan cara operasi.
  3. Albuminuria adalah penyakit akibat adanya kerusakan pada glomerulus karena ditemukan kandungan protein. Terjadi akibat kurangnya asupan air ke dalam tubuh sehingga memperberat kerja ginjal. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara mengatur jumlah garam dan protein yang dikonsumsi, menerapkan pola hidup sehat, dan mengatur keseimbangan gizi. Dapat diobati dengan berkonsultasi ke dokter.
  4. Hematuria merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel-sel darah merah pada urine karena penyakit pada saluran kemih sebagai akibat gesekan dengan batu ginjal. Pencegahan dapat dilakukan dengan cara membuang air kecil ketika ingin buang air kecil dan memberseihkan tempat keluarnya urine dan feses. Upaya pengobatannya adalah memberikan antibiotic untuk membersihkan infeksi bakteri pada saluran kemih.
  5. Diabetes insipidus terjadi karena seseorang kekurangan hormone ADH atau hormone antidiuretic. Penderita akan buang air kecil terus menerus. Upaya penangananya adalah memberikan suntikan hormone antideuritik sehingga dapat mempertahankan pengeluaran urine secara normal.
  6. Kanker ginjal merupakan penyakit yang timbul akibat pertumbuhan sel pada ginjal yang tidak terkontrol di sepanjang tubulus dalam ginjal. Darah ditemukan di urine, kerusakan ginjal, dan memengaruhi kerja organ lainnya. Upaya pencegahan adalah menghindari bahan-bahan kimia yang memicu kanker. Pengobatan sebaiknya ditangani oleh dokter.

Info Menarik: “Tahukah Kamu, Seberapa Besar Ukuran Ginjalmu?”

Ilustrasi bentuk ginjal manusia
Ilustrasi bentuk ginjal manusia. Sumber: (www.halodoc.com)

Ginjal berukuran sekitar 12 cm. Berat ginjal kurang lebih 4-6 ons atau setara dengan 0,5% dari seluruh berat badan. Ginjal ini terdiri atas 1-2 juta nefron. Ukuran nefron ginjal jika dikeluarkan dan direntangkan panjangnya mencapai 16 km.

TELUSUR, TULIS, DAN TERANGKAN

  1. Setelah selesai membaca tentang organ kulit dan ginjal pada sistem ekskresi manusia. Ayo kita coba amati sekitar kita dan temukan contoh penerapan lainnya tentang materi ini dan permasalahan yang terjadi lalu ceritakanlah dalam bentuk paragraf (latar belakang).
  2. Selanjutnya buatlah pertanyaan-pertanyaan dari permasalahan yang kamu temukan pada poin 1.
  3. Buatlah tujuan yang ingin kamu capai dan menjawab pertanyaan kamu pada poin 2.
  4. Latar belakang, pertanyaan, dan tujuan pembelajaran ditulis pada buku latihan ya dan dikumpul ke gurumu pada pertemuan pertama saat membahas materi ini ya.
Ayu Candra Wesnawati
Ayu Candra Wesnawati
Penikmat melodi, penjelajah sastra, peneliti semesta. Aku menulis karena aku ada dan agar aku senantiasa ada sebagai bagian dari semesta. Aku berbagi karena semesta telah berbaik hati mengizinkan aku untuk menjadi bagian darinya. "Ilmu pengetahuan adalah berasal dari semesta, lahir dan tumbuh untuk kembali memberi manfaat bagi semesta", sebagaimana hutan yang rimbun yang menjadi paru-paru dunia, yang memberi kehidupan bagi setiap makhluk yang bersuaka di dalamnya - WANAPUSTAKA

Comments are closed.

Buy now